Polemik Gula dan Esteh, Siapa yang disalahkan?

Kasus 1.

Jika esteh terlalu pahit, siapa yang disalahkan ?

Gula yang disalahkan karena terlalu sedikit hingga “rasa” esteh pahit.

Kasus 2.

Jika esteh terlalu manis, siapa yang disalahkan ?

Gula lagi karena terlalu banyak hingga “rasa” esteh manis.

Kasus 3.

Jika takaran esteh & gula tepat siapa yang dipuji ?

Tentu semua berkata estehnya mantap.

Kemana gula yang mempunyai andil mendapat “rasa” esteh menjadi mantap.

Jadilah Seperti Gula Karna Gula itu Manis

sekilo cuma 13 rebu, mau? klik tombol

Mari iklas seperti “gula” yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna.

Gula pasir memberi rasa “manis” pada esteh tapi orang ,menyebutnya “esteh manis” bukan “esteh gula”….

Gula pasir memberi rasa “manis” pada teh tapi orang menyebutnya “teh manis” bukan “ teh gula”…….

Gula pada “Roti” orang menyebutnya “roti manis” bukan “roti gula”….

Orang menyebut sirup pandan, sirup apel, sirup jambu …. padahal bahan dasarnya “gula” tapi “gula” tetap iklas larut dan memberi rasa manis.

Tetapi bila berhubungan dengan sakit baru gula disebut “ Penyakit Gula”

Begitulah “HIDUP” kadang kebaikan yang kita tanam tak pernah disebut orang ….. tapi “KESALAHAN” dibesar besarkan…….

IKHLAS lah seperti GULA

LARUTLAH seperti GULA

SEMANGATLAH memberi KEBAIKAN

SEMANGATLAH menyebar KEBAIKAN

Karena “KEBAIKAN” tidak untuk “DISEBUT” tapi “DIRASAKAN”……